Sabtu, 05 November 2011

KISAH SANG DEWI BULAN

Dahulu kala di alam semesta, terdapat seorang Dewi Matahari bernama Hecate. Hecate menghabiskan seluruh hidupnya untuk memberi kehidupan di bumi. Hecate hidup sendiri. Namun, ia ingin sekali memiliki pasangan untuk menemani hidupnya.
Suatu ketika, Hecate mendengar kabar bahwa di bumi terdapat sepasang kekasih yang cintanya dapat membuat semua makhluk iri. Hecate memutuskan turun ke bumi untuk menyamar menjadi manusia. Ia masuk ke sebuah desa sebagai wanita penjual buah. Saat sedang menenteng keranjang buahnya, ia menjumpai seorang wanita yang sangat cantik. Hecate pun menawarkan dagangannya pada wanita itu.

"Nona yang cantik, beli lah buah hamba. Buah hamba sangat manis rasanya" ujar Hecate.
"Begitukah? Bolehkah aku mencicipinya terlebih dahulu?" tanya wanita yang sangat ramah dan cantik itu.
"Tentu saja, Nona"
Lalu wanita cantik itu pun mencicipi buah yang dijual Hecate dan ternyata rasanya memang sangat manis.
"Benar. Buah ini manis sekali. Aku akan membeli semuanya untuk kekasihku" ucap wanita cantik itu dengan riang.
"Terimakasih, Nona. Kekasih Nona pasti sungguh beruntung. Kalau hamba boleh tau, siapa nama Nona?" tanya Hecate.
"Namaku Selene" ucap wanita itu.
Saat sedang membeli buah dari Hecate, tiba-tiba datang seorang pria yang gagah rupawan.
"Selene kasihku, sedang apa kau disini?" tanya pria itu.
"Oh Endymion. Aku sedang membelikan buah untukmu. Buah-buah ini sangat manis" ucap Selene pada kekasihnya.
"Boleh ku coba?" Endymion pun mengambil sebuah apel dan mencicipinya. "Sungguh manis" ucapnya.
"Oh ya Endymion, perkenalkan, inilah wanita yang menjual buah-buah yang manis ini" ujar Selene mempersilakan mereka untuk berkenalan.
"Saya Endymion"
Hecate berjabat tangan dengan Endymion. Tanpa sadar, sang Cupid sepertinya telah menancapkan panah cintanya pada hati Hecate. Melihat sosok yang gagah dan rupawan di depannya, Hecate tercengang. Hatinya tertambat pada Endymion.
Saat pulang, Hecate berpikir keras bagaimana caranya untuk mendapatkan Endymion. Akhirnya dengan kemampuannya sebagai Dewi, ia mendatangi Endymion dalam mimpi. Endymion yang sedang tertidur, bermimpi bertemu dengan wanita yang sangat cantik menggenggam tangannya lembut dan menariknya ke langit. Saat Endymion tersadar, ia sudah berada di singgasana Hecate. Ternyata yang dialami Endymion bukanlah mimpi. Endymion kaget, wanita yang ada dalam mimpinya berada di sampingnya.
"Siapa kau?" tanya Endymion.
"Aku adalah Hecate, Dewi Matahari yang memberikan kehidupan dibumi"
"Lalu mengapa kau membawa ku kesini?"
"Endymion, maukah kau menjadi suamiku, mendampingiku menyinari dunia?" tanya Hecate.
"Aku tidak bisa. Selene pasti menungguku dibawah sana" jawab Endymion.
"Meski kau menolak, kau pun tidak akan bisa kembali ke bumi. Jadi, lupakanlah Selene-mu. Takdir mu adalah bersamaku" ucap Hecate licik.
Hari-hari pun berlalu. Selene merasa sangat sedih saat kehilangan kekasih yang dicintainya. Setiap malam ia pergi ke atas bukit untuk berdoa agar kekasihnya cepat kembali. Bertahun-tahun berlalu, namun Selene masih setia menunggu kekasihnya. Dengan kehendak Tuhan, suara Selene yang memanggil-manggil nama Endymion ke langit, terdengar oleh Endymion. Endymion yang mendengar suara kekasih yang masih dicintainya itu akhirnya turun ke bumi. Selene dan Endymion pun bertemu dan saling berpelukan. Melihat hal itu, Hecate marah besar. Ia menarik Endymion kembali ke langit dan meninggalkan Selene sendiri ditengah malam. Tidak hanya itu, dengan kekuatan Dewi-nya, Hecate merubah Selene menjadi Bulan. Matahari dan Bulan tidak akan pernah bisa bertemu. Sehingga Selene dan Endymion pun semakin jauh.
Setiap malam, Selene selalu sendiri ditengah kegelapan malam. Saat semua orang tertidur, saat tidak ada kehidupan di bumi, saat dunia sepi, saat gelap menyelimuti, tinggallah Selene sendiri.
Endymion masih mencintai Selene. Ia tidak ingin membiarkan Selene hidup sendiri seperti itu. Demi mengejar cintanya itu, saat siang berganti malam, Endymion melewati gerbang Eos yaitu gerbang yang menghubungkan langit siang dan langit malam. Saat melewati gerbang Eos, langit telah gelap gulita. Hanya ada sebulat cahaya abu yang kelam. Sekelam hatinya yang tinggal sendiri. Itu adalah Selene. Dari gerbang Eos, Endymion berlari menghampiri Selene.
"Selene!" Teriak Endymion.
"Endymion!" Selene pun berbalik dan berlari menghampiri Endymion. Namun belum sempat mereka bertemu, tubuh Endymion hancur menjadi kepingan-kepingan kecil bercahaya. Itu karena Endymion telah melanggar perjanjian Siang dan Malam. Selene yang melihat kejadian itu pun menangis.
"Oh kasihku, mengapa engkau menjadi seperti ini? Biarlah aku sendiri diantara gelap ini, asal kau tetap hidup! Meski kita didunia berbeda dan tidak ditakdirkan untuk bersama" ucapnya sambil terisak.
Lalu tiba-tiba, kepingan-kepingan kecil bercahaya dari tubuh Endymion yang hancur, berkelap-kelip mendekati Selene. "Tidak, Selene. Aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Sekarang ada aku disini, menemanimu dalam gelap, dan memberikan titik cahaya disekitarmu. Kita akan bersama selamanya" ucap kepingan-kepingan kecil bercahaya tersebut yang mengitari Selene.
Kepingan-kepingan kecil bercahaya itu sering kita sebut bintang. Dan sekarang, sang Bulan tidak akan sendiri di kegelapan malam karena sudah ada ribuan Bintang menemaninya.

-END-

3 komentar: