Selasa, 06 September 2011

LITTLE RED RIDDING HOOD

Suasana di siang hari dalam rumah, nampak gadis kecil sedang asyik BBM-an sambil Twitter-an, Facebook-an beserta Chatting-an dengan BB Torchnya. Lalu Ibunya menghampiri gadis kecil tersebut.

"Bels, tolong anterin nih rantang buat Nenek! Katanya Nenek ngidam semur jengkol sama ikan gabus"
"Aduh Ibu ganggu aku aja deh!"
"Udah, sana cepet anter"
"Iya.. Eh tapi kok Nenek bisa ngidam sih, bu? Apa Nenek hamil lagi?"
"Aduh! Anak gue kok dablek banget! Ya mana ada nenek-nenek umur 73 tahun masih hamil?!"
"Tadi Ibu bilang Nenek ngidam? Ah Ibu labil nih!"
"Berisik! Udah sana cepet anter!"
"Iya iyaa"

Dengan berat hati, si Gadis mengambil rantang itu. Lalu ia kembali berjalan menghampiri Ibunya dan menadahkan tangannya.

"Apaan?"
"Duit buat ongkos naik ojek! Masa kerumah Nenek ngesot sih, Bu?"
"Nggak! Pokoknya kamu jalan aja anterin itu rantangnya!"
"Ih Ibu pelit banget deeh.. Emang kenapa gak Ibu aja sih yang anter? Udah siang gini kan panas, males, capek. Dan lagi dari tadi aku kan sibuk sebenernya"
"Udah jangan banyak komentar deh! Minta banget direbus congornya nih anak! Ibu sekarang mau pergi, gak bisa anter!"
"Pergi kemana, Bu?"
"Clubbing dong"
"Siang-siang gini?! Kok Ibu sakit juga sih?"
"Terserah deh kamu mau ngomong apa yang jelas cepet anter itu rantang! Ibu berangkat dulu ya? Pacar ibu udah jemput, daah"

Ibu si Gadis langsung bergegas meninggalkan rumah. Tampak seorang pria kekar dan sangar dengan tatto bertuliskan "hajar!" sambil bawa gitar tanpa senar, sedang menaiki harley davidson. Ibu langsung menghampiri pria itu dan langsung pergi menaiki motor bersama pria itu. Si Gadis tampak begitu shock dan kaget! Bagaimana bisa Ibunya memiliki pacar brondong yang seksi?! Si Gadis berwajah masam, sepertinya ia tersaingi! Karena tidak mau memikirkan hal itu, ia langsung mengambil mantel dengan tudung merahnya dan bergegas pergi meninggalkan rumah.

"Bete banget ih! Ibu seleranya kelewat tinggi nih. Kok itu cowo mau aja sih ama emak gue? Udah tauk dia janda gila disco! Uugh.."

Sepanjang jalan, si Gadis terus menggerutu tentang Ibunya. Ia tidak sadar bahwa ada seekor serigala sedang mengintainya. Serigala itu nampak sangat kelaparan dan ia melihat si Tudung Merah seperti membawa makanan. Serigala itu pun langsung menghampiri si Gadis.

"Hai cewe, sendirian aja.. Mau kemana nih? Kiw.."
"Alay lu!"
"Idih.. Sewot amat sih! Ngomong-ngomong bawa apaan tuh? Makanan ya?"
"Iya! Lu jadi serigala berisik banget deh! Gue tau entar pasti lu kerumah Nenek gue dan lu makan Nenek gue abis itu lu makan gue kan?? Udah deh gue udah tau ceritanya! Gue udah sering baca ampe bosen!"

Waduh, ternyata dari tokohnya sendiri malah sudah tahu dan malah membocorkan pada pembaca. Maaf para pembaca, tokoh ini memang sangat sembrono dan urakan.

"Eh narator sialan! Apa lu bilang tadi? Urakan? Setan lo ye!"

Saya malah dibilang setan, para pembaca. Benar-benar tokoh yang kurang ajar! Sudah membeberkan kisahnya, ngatain narator pula!

"Lah emang kenapa kalo gue udah tau ceritanya? Lagian salah sendiri gak becus bikin cerita!"
"Udah woi! kenapa lo jadi berantem sama narator gitu? Sekarang kan dicerita, lo sama gue" Kata si Serigala sambil mengedipkan mata dengan genitnya.
"Ih apa sih lu dasar serigala gila!"
"Bodo!"

Sang Serigala sebenarnya sudah sangat kesal pada si Gadis Bertudung Merah. Ia ingin sekali cepat-cepat menyantap makanan yang dibawa si Tudung Merah. Namun tempat yang mereka lalui terlalu ramai, ia tidak bisa mencuri dengan mudah. Akhirnya ia pun berfikir untuk menyusun rencana baru.

"Eh, mau kerumah Nenek kan? Gue tau jalan pintas kerumah Nenek lho? Mau gue anter lewat sana gak?"
"Alaah.. Udah deh! Gue tau siasat buruk lu! Lu pengen gue lewat situ biar nanti lu bisa nyolong rantang gue pas gue lengah kan? Dibilang gue udah tau ceritanya!"
Sialan nih bocah! Udah tau siasat gue lagi!
"Kurang ajar lu manggil gue bocah!"
Lho? Bagaimana dia bisa tau kalau gue manggil dia bocah? Kan gue lagi ngomong dalem hati
"Tau lah! Kan gue bisa denger!"
Rasanya kok jadi gue yang takut ya..
"Makanya jangan macem-macem! Udah sana pergi! Jangan ngikutin gue lagi"

Serigala yang bingung dan kesal bertanya-tanya sebenarnya siapa Gadis Bertudung Merah itu? Dan kenapa dia jauh lebih menakutkan dibanding sang Serigala? Karena merasa kesal telah dilecehkan, sang Serigala kembali menyusun siasat. Ia bergegas kerumah Nenek dan berpura-pura menjadi si Gadis Bertudung Merah. Sebenarnya disini kami sebagai narator bertanya-tanya kenapa sang Serigala bisa mengetahui rumah Nenek dari si Tudung Merah? Ada hubungan apa antara sang Serigala dengan Nenek? Lalu jika benar dia kelaparan, kenapa ia tidak mencuri makanan di rumah si Nenek saja? Yah itu rahasia yang tak dapat terpecahkan dari kisah ini. Baiklah mari kita lanjutkan cerita.

"Udah? Emang dasar naratornya nyusahin nih.. Tinggal nyeritain doang ribet banget, gue yang jalanin ceritanya biasa aja"

Kenapa gue mulu sih sebagai narator yang disalahin? Capek gue capek! Sedih gue! Sedih!

"Kapan mau mulai ceritanya nih?"

Baiklah, hiks silahkan lanjutkan hiks ceritanya hiks..

"Narator cengeng! Baiklah, penyamaran ku sudah sempurna hihihi.."

TOK.. TOOK.. TOOOKK..

"Siapa?"
"Ini aku, Nek. Aku bawakan pesanan nenek"
"Oh, Bels. Masuklah.. Nenek sedang tidak enak badan"

Sang Serigala langsung membuka pintu dan menghampiri sang Nenek yang terbaring dikasur.

"Bels, kau tampak lebih besar dan... Berbulu"
"Benarkah? Mungkin karna aku sudah pubertas, Nek"
"Oh begitu.. Lalu kenapa telinga mu begitu besar?"
"Agar aku bisa mendengar suaramu dengan jelas"
"Oh begitu.. Lalu kenapa mata mu begitu besar?"
"Agar aku bisa melihatmu dengan jelas"
"Oh begitu.. Dan kenapa gigi mu begitu tajam dan besar?"
"Agar aku bisa memakanmu dengan cepat! Raaawwwr...!!!!"
"Aaaaaaaaaaaaaa...."

Akhirnya sang Serigala memakan si Nenek. Awalnya ia hanya ingin mencuri makanan dari si Gadis Bertudung Merah, namun karna hasrat laparnya yang mendera-dera, akhirnya ia malah memakan Nenek. Dan tidak sampai disitu, setelah menjalankan aksinya, ia menyamar menjadi Nenek dan bergegas ke kasur Nenek. Ia akan menjalankan rencana selanjutnya. Sementara itu, si Gadis Bertudung Merah telah sampai di depan rumah Nenek.

TOK.. TOOK.. TOOOKK..

"Siapa?"
"Ini aku, Nek. Aku bawakan pesanan nenek"
"Oh, Bels. Masuklah.. Nenek sedang tidak enak badan"

Si Tudung Merah membuka pintu lalu meletakkan rantangnya dimeja dan menghampiri Nenek yang terbaring di kasur.

"Nek, kau tampak lebih besar dan... Berbulu"
"Benarkah? Mungkin karna aku sedang sakit, nak"
"Oh begitu.. Lalu kenapa telinga mu begitu besar?"
"Agar aku bisa mendengar suaramu dengan jelas"
"Oh begitu.. Lalu kenapa mata mu begitu besar?"
"Agar aku bisa melihatmu dengan jelas"
"Oh begitu.. Dan kenapa gigi mu begitu tajam dan besar?"
"Agar aku bisa memakanmu dengan cepat! Raaawwwr...!!!!"
"Aaaaaaaaaaaaaa.... Serigala!!!"

Si Gadis Bertudung Merah berteriak sekencang-kencangnya. Tiba-tiba, datanglah seorang Pemburu yang mendengar teriakan dari si Gadis. Pemburu itu sebenarnya sedang berburu di hutan dekat dengan rumah Nenek. Karena telah dua kali mendengar suara teriakan, akhirnya ia datang menuju rumah Nenek. Tampak sang Serigala hendak menerkam si Gadis Bertudung Merah. Waktu seperti terhenti layaknya film-film aksi. Dengan gaya slow-motion, sang Pemburu menyelamatkan si Gadis dari terkaman sang Serigala.

"Dasar kau pemburu sial! Kau mengacaukan rencanaku!"
"Hei kau! Serigala jahanam dari batam hobi menanam dan sering mengeluarkan gas alam! Kau tidak akan bisa lari lagi!" kata sang Pemburu sambil mengacungkan senapan kearah sang Serigala.

Sang Serigala sangat panik dan ketakutan. Ia bingung harus berbuat apa. Ia terus-menerus melihat ke atas berharap narator melakukan sesuatu untuknya agar ia dapat melarikan diri. Namun narator tak akan tertipu dengan akal licik sang Serigala! Hahaha.. Sementara itu si Gadis mulai menyadari keganjilan yang ada. Yaitu Neneknya!

"Hei Serigala! Dimana Nenek ku?!"
"Di sini nih.." ujar sang Serigala sambil menunjuk lubang hidungnya.
"Gue serius! Dimana Nenek gue?!"
"Dihatimu.. Hahaha masa gak tau sih?"
"Gue tau sebenernya dia diperut lo! Cuman kan di naskah gue harus pura-pura gak tau!"

Si Gadis nampak kesal karena sang Serigala telah memakan Nenek kesayangannya. Ia sangat marah sampai mengeluarkan gas-uap di lubang hidung dan lubang telinganya. Mungkin juga di lubang pantatnya. Akibat kekesalannya sendiri menyebabkan si Gadis menjadi kepanasan. Ia pun melepas mantel dan tudung merahnya. Sang Serigala yang melihat wajah asli si Gadis terpaku dan terpana. Ia diam seribu kata.

"Apa lo liat-liat?! Balikin Nenek gue sekarang juga!"
"Be..Bella.. Kau Bella kan?"
"Iya, emang kenapa?"
"Ini Aku! Aku Jacob!"
"Jake?! Kamu benar Jacob? Pasti bukan! Aku tidak percaya!"
"Benar ini aku! Aku Jacob! Kau ingat? Saat di Twillight kita berjalan bersama di pantai La push? Lalu di edisi New Moon aku tampil banyak dan aku memotong rambutku? Apa sekarang kau ingat?"

Ternyata sang Serigala adalah Jacob. Ia tak menyadari dari awal bahwa si Gadis Bertudung Merah adalah Bella. Namun meskipun Bella mulai percaya bahwa Serigala itu adalah Jacob, ia tetap tidak terima karena si Serigala telah memakan Neneknya.

"Meskipun kau benar Jacob, aku tetap tidak akan mempercayaimu karena kau telah memakan Nenekku!"
"Baiklah, aku akan mengeluarkan Nenekmu tetapi maukah kau hidup bersamaku?"
"Hei apa-apaan ini!" ucap sang Pemburu memotong pembicaraan antara Jacob dan Bella.

Akhirnya sang Pemburu pun angkat bicara. Kami hampir melupakan ada tokoh Pemburu dalam adegan ini. Sejak tadi si Pemburu hanya diam, atau mungkin narator yang lupa? Yah mungkin..

"Sial aku terlupakan! Padahal aku yang menyelamatkan si Gadis Bertudung Merah. Kalau gak ada gue, ceritanya gak bakal kayak begini woi!"

Iya, maaf.. Kembali ke cerita.

"Bella tidak akan hidup bersamamu karena di Twillight saga edisi Breaking Dawn, dia akan menikah denganku!"
"Menikah denganmu? Memang kau siapa?"
"Aku adalah Edward!"

Ternyata si Pemburu adalah Edward! Lalu apa lagi yang akan terjadi? Kami selaku narator dalam cerita merasa benar-benar pusing! Bagaimana bisa cerita Little Red Ridding Hood menjadi kisah lain dari Twillight?! Baiklah kita akhiri saja kisah Little Red Ridding Hood ini. Biarkan kalian para pembaca bingung dan bertanya-tanya. Jika kalian ingin mengetahui kelanjutan kisah ini, tonton Breaking Dawn!

"Terus Nenek gue gimana?!"

Ya itu silahkan para pembaca berimajinasi sendiri sesuka hati kalian. Dan berakhirlah kisah Little Red Ridding Hood dengan ending yang menggantung.

-THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar